Jumat, 23 Januari 2009

Apa Itu Blu-Ray ?

. Jumat, 23 Januari 2009
5 komentar


Kita tahu, ada banyak jenis media penyimpanan, misalnya : disket (sekarang sudah jarang/tidak dipergunakan lagi), harddisk, CD, DVD, dan Flashdisk.

Nah, sekarang ada lagi media penyimpanan terbaru, namanya adalah Blu-Ray. Media penyimpan ini secara fisik masih sama sih, yaitu menggunakan cakram atau disc.

Pengertian dari Blu-Ray Disc :

Blu-Ray disc adalah salah satu format yang diperuntukkan untuk optical disc, yang kebanyakan digunakan untuk menyimpan data dan video.

Disc jenis baru ini dikembangkan oleh Blu Ray Disc Association, yaitu tim yang terdiri dari produsen consumer electronic, para pembuat komponen hardware, juga industri perfilman.

Dilihat dari ukuran, secara fisik sama dengan CD atau pun DVD. Lalu, kenapa disc keluaran terbaru ini diberi nama Blu-Ray ? Karena disk ini menggunakan laser jenis blue-violet untuk proses baca-tulis (read and write).

Mengenai kapasitas, Blu-Ray lebih unggul daripada kedua jenis sebelumnya. Kapasitas Blu-Ray disc dual layer memiliki kemampuan menyimpan data sampai dengan 50 Gb per keping !

Sayangnya, saat ini harganya masih relatif mahal sehingga masih jarang kita temukan di toko-toko komputer terdekat.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Mendeteksi Kerusakan Pada Harddisk

.
0 komentar

Ada banyak hal yang bisa di lakukan untuk medeteksi kerusakan-kerusakan pada hardisk. Entah itu kerusakan terjadi pada kesalahan yang kita perbuat atau kesalahan pada sistemnya, atau memang umur yang berbicara. jika kita mengalami kerusakan pada hardisk, kita bisa melakukan langkah - langkah sebagai berikut :

Periksa Kabel-Kabel Penghubung

Lakukan pemeriksaan koneksi yang menghubungkan harddisk dengan komponen yang lain. Ini penting untuk mengetahui apakah kerusakan yang terjadi memang berasal dari koneksi kabel yang tidak tepat atau rusak. Untuk itu, yang harus dilakukan adalah memeriksa kabel konektor untuk tegangan.

Pendeteksian Pada BIOS

Masuk pada BIOS. Pastikan harddisk yang Anda pasang memang masih terdeteksi pada BIOS. Apabila tidak, anda bisa “memaksa” sistem untuk melakukan pendeteksian. Caranya dengan mengatur setting untuk harddisk agar sistem melakukan pendeteksian. Pada sebagian tipe BIOS, untuk melakukan ini Anda bisa menggunakan fitur autodetect agar harddisk bisa terbaca oleh sistem. Setelah terbaca, Anda bisa keluar dadi BIOS dan mengecek apakah harddisk sudah bekerja lagi seperti biasa. Jangan lupa juga untuk mengatur setting jumper pada bagian belakang harddisk untuk statusnya pada sistem.

Menggunakan Fitur Smart

Fasilitas ini sudah ada pada sebagian besar BIOS saat ini. Pada penggunaan standar fitur ini biasanya dimatikan agar proses booting bisa lebih cepat. Untuk menjalankan fitur ini adalah masuk ke BIOS dan memilih pilihan enable. Nah, ketika fitur ini diaktifkan, sistem akan mendeteksi apakah harddisk Anda memang benar-benar rusak.

Menggunakan Norton Disk Doctor

Penggunaan software ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui DOS atau juga melalui Windows. Ketika sistem sama sekali tidak mampu melakukan deteksi terhadap harddisk yang terpasang, Anda bisa menggunakan disket atau CD yang bootable dan memilih Norton Disk Doctor yang bekerja di bawah sistem DOS. Lakukan pemeriksaan melalui scanning secara utuh.

Menggunakan Zero Fill Drive

Apabila Norton Disk Doctor tidak mampu mengatasi, menggunakan Disk Manager dari harddisk mungkin jadi solusinya. Salah satunya menggunakan fitur Zero Fill Drive, alias mengosongkan harddisk sama sekali. Ini dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang mungkin diakibatkan oleh penumpukan software. Dengan fitur ini, harddisk benar-benar kosong tanpa sisa. Setelah lakukan format penuh untuk mengetahui secara pasti, apakah harddisk rusak karena software atau hardware. Apabila kerusakan yang terjadi itu bersifat hardware, berarti harddisk harus diganti. Cara-cara tersebut di atas mungkin berhasil jika kerusakan tidak terlalu berat.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Selasa, 20 Januari 2009

how to install n running XAMPP

. Selasa, 20 Januari 2009
0 komentar

Bagi para web developer yang lebih sering bekerja di lingkungan sistem operasi windows, tentu masih ingat dengan Phptriad.
Phptriad adalah aplikasi yang membundel apache, mysql dan PHP menjadi satu kesatuan dalam file installer.

Kini kami sudah mencobanya dengan XAMPP di Linux, kita dapat melakukan instalasi Apache, MySQL, PHP dan Perl (plus ftpdan email server sederhana) dalam beberapa langkah mudah.

Untuk Linux, stepnya adalah sebagai berikut :

Masuk sebagai root terlebih dahulu, download XAMPP dari Apachefriends.org

[root@dhymazspyro]# wget http://jaist.dl.sourceforge.net/sourceforge/xampp/xampp-linux-1.5.4a.tar.gz

Extract XAMPP
[root@dhymazspyro]# tar xvfz xampp-linux-1.5.4a.tar.gz

Pindahkan direktory lampp
[root@dhymazspyro]# mv lampp /opt

Masuk ke direktory lampp
[root@dhymazspyro]# cd /opt/lampp

Untuk menjalankan XAMPP
[root@dhymazspyro]# /opt/lampp/lampp start

keterangan proses aktifasi aplikasi
XAMPP seperti berikut ini :

Starting XAMPP
1.5.4...
LAMPP: Starting Apache...
LAMPP: Starting MySQL...

LAMPP started.

sekarang kita test menjalan XAMPP dengan mengetikkan alamat sebagai berikut http://localhost di browser. XAMPP akan segera tampil. Bahkan Xampp juga dapat dijadikan web server.

Yang ada di atas ini juga telah diuji coba di Backtrack Linux.



Klik disini untuk melanjutkan »»

Kamis, 15 Januari 2009

Membersihkan Virus YM

. Kamis, 15 Januari 2009
0 komentar

Trojan / virus ini amat menyebalkan karena secara terus menerus dalam interval waktu tertentu mengirimkan message dalam bahasa Vietnam ke contact list kita.
Cara membersihkan komputer kita dari virus ini adalah:

1. Tutup Browser anda. Log out messenger / Putuskan koneksi internet.
2. Untuk mengaktifkan Fungsi regedit yang telah didisable virusKlik Start, Run and ketik perintahdibawah ini: (Tinggal copy – paste)REG add HKCUSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionPolicies System /v DisableRegistryTools /t REG_DWORD /d 0 /f
3. Untuk Mengaktifkan Task Manager yang didisable virus: (Untuk menghilangkan procces kita memerlukan task manager, bisa juga menggunakan software lain)Klik Start, Run and ketik perintahdibawah ini: (Tinggal copy – paste)
REG add HKCUSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionPolicies System /v DisableTaskMgr /t REG_DWORD /d 0 /f
4. Sekarang kita rubah default page Internet Expplorer melalui regedit.
Start>Run> ketik Regedit
Dari lokasi dibawah ini ganti default home pagenya dengan google.com atau kosongkan HKEY_CURRENT_USERSOFTWAREMicrosoftInternet ExplorerMain
HKEY_ LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftInternet ExplorerMain
HKEY_USERSDefaultSoftwareMicrosoftInternet ExplorerMain
5. Hentikan Process virusnya dengan menekan Ctrl + Alt + Del
End task process svhost32.exe . ( kemungkinan lebih dari satu-periksa dengan teliti)
6. Delete file svhost32.exe , svhost.exe dari folderWindows/ & temp/ directories. Atau gunakan fasilitas search windows explorer.
7. Masuk regedit cari dah delete key svhost yang ditemukan
8. Restart komputer anda dan komputer anda sudah bersih dari trojan / virus ini.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Berbagai teknik membasmi virus komputer

.
0 komentar

Salah satu fungsi antivirus adalah mencegah virus menginfeksi komputer. Meski saat ini banyak antivirus yang mempunyai proactive detection ( kemampuan mendeteksi virus baru yang belum masuk database virus ) yang bagus, tetapi jika komputer sudah terinfeksi virus, biasanya antivirus yang ter-install tidak bisa berbuat banyak.

Mengapa seperti itu ? Ya, jika Komputer sudah terinfeksi virus, biasanya hal pertama yang dilakukan virus adalah menon-aktifkan antivirus yang ada, jika tidak berhasil maka virus akan mencegah antivirus untuk menghapus dirinya. Lalu bagaimana jika hal ini terjadi ?

Ada beberapa cara jika komputer sudah terinfeksi virus, dan virus yang sudah terinstall tidak sanggup menanganinya.

1. Install atau gunakan antivirus lain

Jika masih bisa di install Antivirus lain, maka sebaiknya di coba. Gunakan program antivirus yang terbaru, langsung scan jika sudah selesai install atau akan lebih baik jika di update terlebih dahulu. Mungkin untuk kebanyakan antivirus hal ini tidak berhasil, karena virus biasanya sudah mengantisipasi hal ini.

Alternatifnya, gunakan antivirus baru. Misalnya RISING Antivirus 2008 Free Edition, yang baru saja di release. Antivirus ini cukup bagus, sebelumnya saya pernah menginstall komputer teman dengan Avira yang ternyata sudah terkena virus, sehingga installasi tidak berhasil. Kemudian saya coba antivirus ini dan bisa mendeteksi virus yang menginfeksi komputer.

2. Scan Hardisk di Komputer lain

Jika mempunyai beberapa komputer atau ada teman yang mempunyai komputer dengan antivirus yang selalu update, maka cobalah scan di komputer tersebut. Cara terbaik adalah dengan melepas hardisk dan dipasang di komputer teman tersebut, kemudian baru di scan secara menyeluruh.

Hal ini memang memerlukan ilmu tentang pasang memasang hardisk (teknis mengenai perangkat komputer), sehingga mungkin jika belum pernah akan mengalami kesulitan. Sebaiknya ditanyakan ke teman yang lebih tahu. Selain itu hal ini biasanya tidak bisa dilakukan di Laptop yang masih garansi, karena jika melepas hardisk, maka biasanya merusak label garansi di Laptop tersebut. Jadi mungkin dengan cara ketiga.

3. Scan dengan antivirus di Bootable CD

Bootable CD yang dimaksud disini merupakan CD yang berisi sistem operasi (baik sederhana maupun kompleks) yang bisa dijalankan komputer tanpa memerlukan hardisk. Dengan begitu, semua program yang ada di hardisk, termasuk virus dijamin tidak bisa berjalan, tetapi bisa diakses melalui Bootable CD ini.

Ada beberapa Bootable CD Gratis yang sudah disertakan antivirus dan bisa dimanfaatkan, antara lain :

*

Ultimatebootcd (UBCD), Bootable CD ini berbasis DOS, sehingga mungkin bagi yang belum terbiasa akan kesulitan. Selain itu Antivirus yang disertakan hanya F-Prot Antivirus for DOS ( Virus definition: 4 May 2007), McAfee Antivirus Scanner 4.40.0 (Virus definition: 3 May 2007) dan BugHunter. Sehingga sepertinya tidak mencukupi karena tidak update lagi. Download dan selengkapnya di http://www.ultimatebootcd.com
*

UBCD4Win (Ultimate Boot CD for Windows). Ini merupakan pengembangan dari UBCD, dan sudah berbasis windows XP sehingga lebih memudahkan penggunanya. Tetapi untuk membuat Bootable CD-nya diperlukan CD Instalasi Windows XP. Ukurannya cukup besar, yaitu sekitar 230 MB. Informasi selengkapnya bisa dibaca artikel tentang UBCD for Windows disini. Untuk download bisa didapat di http://www.ubcd4win.com.
*

AntiVir Rescue System, Bootable CD ini berbasis Linux. Dibanding Bootable CD sebelumnya, AntiVir Rescue System merupakan Bootable CD yang khusus menangani virus, selain itu aplikasi ini selalu update, bahkan mungkin setiap hari selalu ada tambahan virus baru, sehingga sangat bermanfaat. Download di http://www.avira.com/en/support/support_downloads.html

Jika hanya digunakan untuk menangani virus, maka AntiVir Rescue System lebih unggul. Selain besarnya hanya sekitar 55 MB (UBCD4Win sekitar 230 MB) AntiVir Rescue System senantiasa update, sehingga lebih mampu mendeteksi virus-virus baru. Tetapi jika memerlukan aplikasi lain, untuk perbaikan, recovery, mengecek hardware dan lainnya, maka UBCD4Win jelas lebih unggul.

Tetapi sayang untuk AntiVir Rescue System, ketika saya mencoba versi 11 Juli 2008 kemarin belum bisa digunakan, dan muncul tulisan bahwa ini versi DEMO. Setelah cai-cari informasi di forum, sepertinya memang ada yang salah dengan filenya (ISO). Dan sepertinya perbaikan baru akan dirilis September 2008 nanti. Sampai saat ini saya belum mencobanya lagi

4. Scan dan hapus virus secara manual

Cara ini bisa dilakukan bagi yang sudah cukup familiar dengan Sistem operasi khususnya windows, berbagai teknik virus (menyebar, menginfeksi dll), berbagai informasi tentang file atau directory komputer dan lainnya. Cara ini sebaiknya dilakukan melalui Bootable CD ( bisa digunakan Bootable CD dari cara ke 3 diatas atau dengan Linux Live CD seperti Ubuntu, Knoppix dan lainnya.

5. Install ulang

Ini mungkin alternatif terakhir jika cara-cara diatas tidak bisa atau ingin cara cepat. Tetapi dengan selesainya install ulang tidak menjamin komputer bebas virus lagi, bisa saja virus menginfeksi program lainnya yang di install kemudian. Selain itu jika kita sudah meng-install program komputer yang cukup banyak, maka bisa jadi install ulang memerlukan waktu cukup lama dan melelahkan.

Cara ini mungkin juga tidak bisa dilakukan jika komputer/laptop sudah di install Sistem operasi sejak kita beli (Software OEM), karena biasanya tidak disertakan CD Instalasinya. Yang jelas jika ingin menginstall ulang, pastikan CD Driver komputer/laptop sudah tersedia. Selain itu sebaiknya diketahui dulu virus apa yang menginfeksi komputer sebelum menginstall ulang.

Cara Lain ?

Ya mungkin masih ada cara lain, seperti scan online, format hardisk (cara ekstrim sepertinya..) atau cara-cara lain. Jika ada masukan cara lain membasmi virus yang terlanjur menginfeksi komputer silahkan dilengkapi.

Semoga artikel ini bermanfaat (http://ebsoft.web.id).

Klik disini untuk melanjutkan »»

Membasmi Tuntas Virus Lokal

.
0 komentar

Menyebalkan! Satu kata untuk virus-virus lokal yang makin mengganas tahun ini. Bagi mereka yang akrab dengan warnet dan flashdisk, kehadiran virus lokal yang kian santer mengusik pengguna komputer di Indonesia sejak tahun 2003 ini sudah cukup sering membuat pusing kepala.

Virus-virus lokal mempunyai ciri khas yang bisa langsung dikenali. Pada awal kemunculannya, virus-virus lokal ini hanya memalsukan icon MS Word atau icon Folder dan tak mengubah “tipe” file sehingga pengguna komputer bisa langsung mengidentifikasi bahwa file atau folder palsu tersebut adalah virus yang menyamar dengan icon MS Word atau folder. Dalam perkembangan selanjutnya, selain icon file dipalsukan, virus juga mengganti “tipe” file .exe (executable) menjadi File Folder sehingga siapapun sulit mengenali apakah folder tersebut adalah virus atau folder asli.

Virus-virus lokal juga secara aktif melakukan manipulasi terhadap registry system dan menonaktifkan (disable) beberapa tools di Windows seperti Regedit.exe (registry editor yang sering digunakan untuk membersihkan virus), Cmd.exe (untuk menjalankan perintah dos seperti Attrib), taskmgr.exe (task manager untuk mematikan/menutup aplikasi/proses yang sedang aktif), Folder Options (virus akan menset komputer untuk “Do not show hidden files and folders”), System Restore, Notepad, Shutdown, Run, Find dan klik kanan mouse. Bandelnya lagi, hampir semua virus lokal ini tetap aktif meski komputer digunakan dalam status safemode.

Pada umumnya virus lokal dibuat menggunakan bahasa pemrograman “sejuta umat” Visual Basic. Pada virus-virus generasi awal, virus lokal bisa dibasmi dengan teknik menghapus file MSVBVM60.DLL yang berfungsi menjalankan Visual Basic. Teknik ini segera diatasi oleh para pembuat virus dengan melakukan backup atas file MSVBVM60.DLL pada direktori lain dan akan melakukan otomatis loading jika MSVBVM60.DLL dihapus.

Sepak terjang virus-virus lokal ini juga terus berkembang. Pada awal kemunculannya, virus hanya aktif bila pengguna mengklik file yang terinfeksi virus di dalam flash­disk. Namun sekarang, semenjak kemunculan virus W32/Ak­si­ka (4k51k4), virus sudah aktif otomatis tanpa harus menunggu interaksi dari pengguna. Virus didesain sedemikian rupa agar bisa memanfaatkan fitur autorun pada flashdisk seperti pada hardware lain (CD/DVD ROM). Jadi, saat flashdisk ditancapkan ke slot USB di komputer, saat itu pulalah virus aktif lalu berulah menggerogoti sistem komputer.

Ulah virus-virus lokal ini pun bermacam-macam. Ada virus yang membuat komputer restart terus-menerus meski komputer dalam status safe­mode (Kumis dan Rontokbro), membuat Windows XP tidak bisa login sekalipun username dan password yang benar sudah dimasukkan (Flu Burung), membasmi program antivirus tertentu (Dago), membuat file duplikat bervirus yang ‘sangat mirip’ dengan file dokumen MS Word (Kangen), dan menginfeksi file-file yang berekstensi .exe (Bacalid).

Meski virus-virus lokal ini mudah dikenali ciri khasnya, tidak halnya dengan berbagai software antivirus populer buatan luar negeri yang sudah banyak digunakan. Berdasarkan pengalaman UF, berbagai software anti­virus populer memang handal mengatasi virus-virus populer di dunia, namun untuk membasmi virus-virus lokal, sebagian besar antivirus ini gagal mendeteksi virus dan tidak tuntas membersihkan sistem yang telah dijangkiti virus. Antivirus masih menyisakan beberapa file virus di harddisk, situs yang masih terblok, pe­san registry error, Folder Options yang masih menghilang, hingga virus yang bisa aktif kembali. Ada memang software luar bernama Norman Virus Control yang sangat direkomendasikan oleh vaksincom untuk membasmi virus-virus lokal. Sayangnya antivirus ini juga berbayar dan masih memiliki interface (tam­pilan) yang kurang menarik.

Kegagalan antivirus populer buatan luar negeri ini membuat pengguna komputer di tanah air bertanya-tanya, apakah ada software antivirus gratis yang cukup handal membasmi virus-virus lokal. Dulu sempat beredar software antivirus keluaran majalah Mikrodata, MAV/Mikrodata Antivirus.

Begitu pula majalah komputer populer CHIP pada awal-awal terbitnya juga sempat merilis antivirus buatan sendiri, spesifik untuk virus-virus tertentu. Namun, dalam perjalanannya, beberapa software antivirus buatan lokal mengalami stagnasi dan tidak banyak dikenal orang.

Syukurlah, seiring dengan makin maraknya virus-virus lokal ini, marak pula kehadiran software antivirus lokal yang cukup handal membasmi virus lokal. Berdasarkan penelusuran UF, software antivirus yang cukup dikenal sekarang adalah PC Media Anti Virus (PCMAV) keluaran Majalah PC Media.

Software antivirus yang launching sejak dua tahun lalu dan terus diperbaharui ini biasanya disisipkan dalam dalam bonus CD/DVD setiap kali majalah PC Media terbit. Ada pula Ognizer Anti Virus (OgAV) yang kemampuannya tidak kalah bahkan mirip dengan PCMAV. Sebagai pelengkap, kita juga bisa memanfaatkan Smada Anti­Virus (SmadAV), dan Compac­Byte Antivirus (CAV).

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Free Website Hosting